Kegiatan seminar internasional dengan tema ini dilaksanakan atas pertimbangan masih banyaknya staf pengajar UNTIRTA yang belum memanfaatkan kesempatan studi di luar negeri. Beberapa sebab yang dapat dianalisa adalah pertama kurangnya informasi beasiswa di luar negeri, kurangnya informasi mengenai situasi kehidupan di luar negeri dan faktor dari masing-masing individu terutamanya faktor kemampuan berbahasa asing dan faktor keluarga. Untuk meminimalisasi faktor-faktor tersebut Pusat Layanan Internasional UNTIRTA mencoba mengadakan suatu kegiatan yang mengundang pembicara dari luar untuk memberikan informasi terkait beasiswa dan kehidupan di luar negeri.
Pada tanggal 24 November 2014 Pusat Layanan Internasional mengadakan kegiatan Seminar dengan mengundang Dr. Indra Purnama, seorang peneliti di Nanyang Technological University Singapura dan Mr. Louis Presset, Direktur Indonesian Francais Institute (IFI) Bandung. Kegiatan dilakukan di hotel Le Dian Serang yang dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat. Kegiatan dibuka oleh Bapak Rektor UNTIRTA Prof. Dr. H. Soleh Hidayat yang didahului dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan kegiatan oleh Ketua pelaksana kegiatan Dr.Eng Agung Sudrajad dan penjelasan mengenai latar belakang kegiatan oleh Direktur PLI UNTIRTA Prof. Dr. Kartina. Bapak Rektor berharap kegiatan seperti ini digalakkan terus terutamanya dengan mengundang beberapa pusat pendidikan/budaya luar negeri datang ke kampus UNTIRTA dan menjelaskan peluang-peluang beasiswa diluar negeri.
Peserta seminar berasal dari civitas akademika UNTIRTA (dosen, mahasiswa dan alumni), undangan dari UNSERA, UNBAJA, Universitas Bina Bangsa, Stikes Falatehan, IAIN Sultan Maulana Hasanudin, dan perwakilan SMAN 1 Serang, yang kesemuanya berjumlah 80 orang peserta.
Pembicara pertama Dr. Indra Purnama memaparkan mengenai pengalaman beliau dalam mencari beasiswa sejak lulus Sekolah Menengah Atas dan kerena kegigihan dan keberhasilan menembus tes yang dilakukan pemberi beasiswa beliau melanjutkan studi di Nanyang Technological University sampai tingkat Doktoral. Beberapa hal yang ditekankan oleh beliau adalah sebelum mencari tempat studi terlebih dahulu untuk melihat universitas yang dituju, situasi kota dimana universitas tersebut berada dan bidang penelitian yang dijalani oleh calon Professor pembimbing. Hal ini sangat mudah dilaksanakan saat ini mengingat informasi-informasi tersebut dapat dilihat dalam laman yang berkaitan. Tidak kalah penting adalah kemampuan bahasa asing dan kepercayaan diri.
Pembicara kedua M. Louis Presset menjelaskan mengenai peluang mendapatkan besiswa studi di Prancis dengan bantuan lembaga yang dipimpinnya. IFI adalah lembaga resmi yang ditunjuk oleh Pemerintah Prancis untuk mengkoordinir dan mendata pendaftar/penerima beasiswa universitas di Prancis. Beberapa laman web yang dapat diakses oleh calon pendaftar beasiswa Prancis juga disampaikan. Beliau juga menjelaskan bahwa negara Prancis saat ini tengah giat menarik calon mahasiswa dari mancanegara termasuk Indonesia, bahkan saat ini sudah banyak universitas di Prancis yang menerapkan pengajaran dalam bahasa inggris pada level master dan doktoral. Bidang yang ditawarkan juga beragam, mulai dari studi pangan, kesehatan, keteknikan, sosial hukum/ekonomi dan humaniora, bahkan bidang yang selama ini menjadi trade mark Prancis yaitu mode dan parfume.
Para peserta sangat antusias dalam mengikuti seminar, banyak pertanyaan yang diajukan kepada kedua pemateri hingga dilanjutkan pada sesi istirahat. Antusiasme peserta ini sangat menggembirakan bagi kita, hal ini mengindikasikan bahwa keinginan untuk studi di luar negeri sangat diidam-idamkan oleh civitas akademika UNTIRTA dan juga warga serang Banten. Diakhir pembicaraan disepakati untuk merintis Pusat Studi Prancis (Warung Prancis) di UNTIRTA dan mengajarkan bahasa Prancis di kalangan siswa sekolah lanjutan atas.
Acara ditutup dengan menyerahkan kenang-kenangan berupa patung badak ujung kulon oleh Wakil Rektor I UNTIRTA Dr. Benny Irawan dan Wakil rektor IV Dr. Fatah Sulaeman kepada masing-masing pemateri.